"OUTSOURCED"
aktor: Josh Hamilton
th 2006
Sebuah film yang cukup menggelitik pikiran saya, karena kondisi tersebutlah yang saat ini jadi gejala yang mewabah dalam era globalisasi saat ini.
Cerita diawali dari adanya satu perusahaan pemasar produk melalui internet yang menjual produk dengan melalui hotline services. Perusahaan akan memindahkan pusat pelayanan nya dari US ke India. Dengan perhitungan, biaya tenaga kerja di India sangat murah, sehingga satu kepala di US dapat membayar banyak kepala di India...
Akhirnya diutuslah tokoh utama ke India untuk men training orang.
Alhasil, dalam proses pelatihan tersebut banyak hal yang lucu, unik, menggelitik, namun menyentil kita untuk mengetahui, begitulah kondisi negara negara berkembang yang sumber daya manusianya berjibun, tp skill nya rada kurang.
Endingnya, saat training di India dianggap berhasil, didapat kabar, bahwa pusat pelayanan di india ditutup dan akan dipindah di Cina. Dengan alasan, satu kepala di India akan dapat beberapa kepala di Cina.
si tokoh utama diminta memberikan training di China, namun kemudian dia pindah jobkan kepada satu orang india, yang tentu saja cost nya lebih murah dari si tokoh utama.
Dan si tokoh utama hanya ongkang ongkang kaki di US dengan gaji tinggi, dan sebagian gajinya digunakan untuk membayar si India yang mengerjakan tugasnya di Cina.
Bener bener mata rantai outsourcing sejati.
hahahaha...
Jadi perusahaan dikerjain oleh pegawainya, karena sistem memberikan peluang untuk melakukan hal tersebut.
Intinya, kondisi saat ini sudah tidak manusiawi lagi. Hanya keuntungan besar yang dicari oleh perusahaan kaliber internasional, tanpa memikirkan bahwa ada banyak kehidupan yang terbengkelai dengan paham seperti itu.
Sistem outsourcing yang diterapkan oleh banyak perusahaan besar bahkan bumn, membuat kondisi kerja jd tidak nyaman lagi. Tidak ada pegangan yang aman buat masa depan masing masing personal.
Namun era globalisasi mau tidak mau membuat semua negara terjerat oleh daya kapitalisme. Nasionalisme tergerus dengan era globalisasi tersebut. TInggal kuat kuatan, antara globalisasi versus nasionalisme.
About the films About the stories About the title About the words About the speech About the views About the music films About the costumes About the directors About the arts
Saturday, April 18, 2009
The History Boys
The History Boys
Aktor:???
Film yang berlatar belakang Yorkshire tahun 1983 ini berkisah tentang perjuangan delapan orang anak laki-laki agar bisa lolos ujian ke universitas favorit di Inggris. Semula mereka dibimbing oleh dua guru, Dorothy dan Hector. Tapi kemudian kepala sekolah mereka merasa bimbingan dari kedua guru tersebut belum cukup sehingga didatangkanlah satu guru tambahan sementara, Irwin. Irwin ini memberi warna baru pada kelas anak-anak tersebut. Mereka menjadi belajar lebih banyak dengan fokus pada ujian masuk, tidak sekedar belajar sastra Perancis sebagaimana yang diajarkan oleh Hector.
Walaupun di sana sini ada sketsa sketsa cerita dari masing masing personal sebagai bumbu cerita, namun karakter dialog yang kuat antar masing masing peran sangat bagus, tidak rusak oleh bumbu bumbu cerita tersebut.
Di akhir cerita semua tersebut dapat masuk ke universitas tujuan masing-masing dan mendapat bea siswa.
Secara keseluruhan film ini biasa aja, namun dialog dialog yang terbangun dalam keseluruhan film sangat menarik buat saya. Sangat inspiratif, dan membuat saya berpikir dalam akan maknanya.
Masing masing kalimat terucap membuat saya merasa wah..
coba tiap guru sejarah mengajar sejarah dengan cara tersebut... bisa bisa sejarah jadi pelajaran favorit di sekolah sekolah....
Aktor:???
Film yang berlatar belakang Yorkshire tahun 1983 ini berkisah tentang perjuangan delapan orang anak laki-laki agar bisa lolos ujian ke universitas favorit di Inggris. Semula mereka dibimbing oleh dua guru, Dorothy dan Hector. Tapi kemudian kepala sekolah mereka merasa bimbingan dari kedua guru tersebut belum cukup sehingga didatangkanlah satu guru tambahan sementara, Irwin. Irwin ini memberi warna baru pada kelas anak-anak tersebut. Mereka menjadi belajar lebih banyak dengan fokus pada ujian masuk, tidak sekedar belajar sastra Perancis sebagaimana yang diajarkan oleh Hector.
Walaupun di sana sini ada sketsa sketsa cerita dari masing masing personal sebagai bumbu cerita, namun karakter dialog yang kuat antar masing masing peran sangat bagus, tidak rusak oleh bumbu bumbu cerita tersebut.
Di akhir cerita semua tersebut dapat masuk ke universitas tujuan masing-masing dan mendapat bea siswa.
Secara keseluruhan film ini biasa aja, namun dialog dialog yang terbangun dalam keseluruhan film sangat menarik buat saya. Sangat inspiratif, dan membuat saya berpikir dalam akan maknanya.
Masing masing kalimat terucap membuat saya merasa wah..
coba tiap guru sejarah mengajar sejarah dengan cara tersebut... bisa bisa sejarah jadi pelajaran favorit di sekolah sekolah....
INNOCENT MOVES
"Innocent moves"
aktor: Joe Mantegna, Ben Kingsley
th 1993
Saya suka film ini, karena ceritanya lain daripada yang lain.
Film ini berkisah tentang anak kecil yang berbakat main catur. Dengan latar belakang masa Bobby Fischer (pecatur USA) yang menghilang, maka mulailah cerita ini berawal.
Ayah dari tokoh utama dalam film ini mempunyai keinginan keras agar anaknya yang berbakat main catur tersebut mau main catur secara serius dan menjadi juara. Dengan serius si anak dipanggilkan guru catur profesional, dan diikutkan berbagai kejuaraan.
Akhirnya juara demi juara diraihnya. Dorongan untuk membuat si anak menjadi juara akhirnya membuat anak tertekan, dan akhirnya membuat si anak melemah tidak antusias mengikuti turnamen turnamen catur yang ada.
Perasaan takut mengecewakan ayahnya membuat anak menjadi tertekan. Akhirnya pada saat paling kritis, ayahnya sadar, dan kemudian malah membebaskan si anak dari tekanan menjadi juara.
Penekanan, "it just a game", membuat anak kembali senang bermain catur dan menikmati permainan catur tersebut.
Endingnya? dalam turnamen selanjutnya, si anak malahan selalu mendapatkan prestasi, karena ia merasa bebas dalam menjalankan bidak bidak caturnya..
Film ini merupakan kisah nyata (Josh), tp merupakan pecatur terkenal di USA, sampai usia dia remaja dan dewasa
aktor: Joe Mantegna, Ben Kingsley
th 1993
Saya suka film ini, karena ceritanya lain daripada yang lain.
Film ini berkisah tentang anak kecil yang berbakat main catur. Dengan latar belakang masa Bobby Fischer (pecatur USA) yang menghilang, maka mulailah cerita ini berawal.
Ayah dari tokoh utama dalam film ini mempunyai keinginan keras agar anaknya yang berbakat main catur tersebut mau main catur secara serius dan menjadi juara. Dengan serius si anak dipanggilkan guru catur profesional, dan diikutkan berbagai kejuaraan.
Akhirnya juara demi juara diraihnya. Dorongan untuk membuat si anak menjadi juara akhirnya membuat anak tertekan, dan akhirnya membuat si anak melemah tidak antusias mengikuti turnamen turnamen catur yang ada.
Perasaan takut mengecewakan ayahnya membuat anak menjadi tertekan. Akhirnya pada saat paling kritis, ayahnya sadar, dan kemudian malah membebaskan si anak dari tekanan menjadi juara.
Penekanan, "it just a game", membuat anak kembali senang bermain catur dan menikmati permainan catur tersebut.
Endingnya? dalam turnamen selanjutnya, si anak malahan selalu mendapatkan prestasi, karena ia merasa bebas dalam menjalankan bidak bidak caturnya..
Film ini merupakan kisah nyata (Josh), tp merupakan pecatur terkenal di USA, sampai usia dia remaja dan dewasa
Subscribe to:
Posts (Atom)