Saturday, April 18, 2009

Outsourced

"OUTSOURCED"
aktor: Josh Hamilton
th 2006

Sebuah film yang cukup menggelitik pikiran saya, karena kondisi tersebutlah yang saat ini jadi gejala yang mewabah dalam era globalisasi saat ini.

Cerita diawali dari adanya satu perusahaan pemasar produk melalui internet yang menjual produk dengan melalui hotline services. Perusahaan akan memindahkan pusat pelayanan nya dari US ke India. Dengan perhitungan, biaya tenaga kerja di India sangat murah, sehingga satu kepala di US dapat membayar banyak kepala di India...
Akhirnya diutuslah tokoh utama ke India untuk men training orang.
Alhasil, dalam proses pelatihan tersebut banyak hal yang lucu, unik, menggelitik, namun menyentil kita untuk mengetahui, begitulah kondisi negara negara berkembang yang sumber daya manusianya berjibun, tp skill nya rada kurang.

Endingnya, saat training di India dianggap berhasil, didapat kabar, bahwa pusat pelayanan di india ditutup dan akan dipindah di Cina. Dengan alasan, satu kepala di India akan dapat beberapa kepala di Cina.

si tokoh utama diminta memberikan training di China, namun kemudian dia pindah jobkan kepada satu orang india, yang tentu saja cost nya lebih murah dari si tokoh utama.
Dan si tokoh utama hanya ongkang ongkang kaki di US dengan gaji tinggi, dan sebagian gajinya digunakan untuk membayar si India yang mengerjakan tugasnya di Cina.
Bener bener mata rantai outsourcing sejati.
hahahaha...
Jadi perusahaan dikerjain oleh pegawainya, karena sistem memberikan peluang untuk melakukan hal tersebut.

Intinya, kondisi saat ini sudah tidak manusiawi lagi. Hanya keuntungan besar yang dicari oleh perusahaan kaliber internasional, tanpa memikirkan bahwa ada banyak kehidupan yang terbengkelai dengan paham seperti itu.
Sistem outsourcing yang diterapkan oleh banyak perusahaan besar bahkan bumn, membuat kondisi kerja jd tidak nyaman lagi. Tidak ada pegangan yang aman buat masa depan masing masing personal.

Namun era globalisasi mau tidak mau membuat semua negara terjerat oleh daya kapitalisme. Nasionalisme tergerus dengan era globalisasi tersebut. TInggal kuat kuatan, antara globalisasi versus nasionalisme.

No comments:

Post a Comment